Pagi ketika matahari baru akan memancarkan sinarnya Tania sudah bangun dari tidurnya , seperti biasanya dia pergi keluar rumah untuk menghirup udara pagi yang masih segar .
" Tania , kamu masih dihalaman sayang ?? " panggil mamahnya ".
iyaa mah , Tania masih disini .
Mamahnya pun menghampiri putri tunggalnya tersebut , " sayang , hari ini kan hari pertama kamu memulai belajar di SMA , apa kamu gak ingin datang lebih awal ?? " tanya mamahnya ".
iyaa mah , Tania akan berangkat lebih awal kok , Tania mau duduk didepan biar bisa fokus belajar di SMA sekarang ini mah , " jawab Tania polos ".
Tania dan mamahnya pun sama - sama masuk kedalam , mamahnya menyiapkan sarapan dan Tania pun bersiap - siap untuk sekolah . Setelah selesai sarapan , Tania dan papahnya berangkat bersama - sama , karna sekolah Tania melewati kantor papahnya .
Sampai disekolah Tania pun masuk kekelas dan langsung mencari bangku paling depan , dia duduk bersama dengan Jenny teman barunya .
Saat pemilihan pengurus kelas , Tania kaget karna walikelasnya Bu Fanya menunjuknya sebagai ketua kelas .
" Ketua kelasnya kamu yaa , menunjuk tania ".
Hah ?? saya Bu ?? " Tania menunjukkan muka bingung , karna mana mungkin gadis seperti Tania bisa langsung ditunjuk sebagai ketua kelas , gadis girly seperti dia .
" semua setuju kan ?? " Tanya Bu Fanya ".
dan satu kelas serempak menjawab " seettuuujjjuuu " bagaimana tidak setuju melihat gadis cantik seperti Tania itu .
cciiee ketua kelas yaa neng " ledek Jenny ".
Jen , gue gak habis pikir kenapa gue bisa jadi ketua kelas ?? Gue belum pernah jadi pengurus kelas , masa tiba - tiba ditunjuk jadi ketua kelas ?? " Tania terdiam ".
mungkin Bu Fanya mau lo yang bertanggung jawab kali sama keadaan kelas , " Jenny menjawabnya sambil melontarkan senyuman jahilnya ".
Tania yang tak percaya pun masih terdiam .
Sepulang sekolah Tania mengikuti ekskul jurnalistik , karna hobi menulis dan hobi memotret .
saat Tania duduk di koridor , Tania melihat seorang kakak kelas yang entah mengapa membuat dia tertarik .
Tania memperhatikan kakak kelasnya itu dari jauh , Ferry nama kakak kelasnya itu , dia biasa ajah gak keren dan gak populer , tapi entah apa yang membuat Tania tertarik oleh Ferry .
Tania langsung mengalihkan pandangannya ketika Ferry mungkin merasa ada yang memperhatikannya dan dia melihat ke arah Tania , dan Tania pun mengalihkan pandangannya ke handphonenya .
Hay Tan , materi jurnalistiknya udah mau di mulai masuk yuks " ajak Rio teman sekelasnya ".
eehh , iyaa " Jawab Tania masih tetap terus menatap Ferry dari kejauhan ".
Beberapa bulan telah Tania lewati disekolah , dan banyak hal baru yang membuat Tania tertarik .
Banyak teman bahkan kakak kelas Tania yang mendekati Tania , seperti halnya Dio .
Tapi Tania tidak tertarik , karna dia masih penasaran dan tertarik dengan Ferry itu .
Saat Tania pulang sekolah bersama Jenny , mereka berpapasan dengan Ferry kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas 12 itu .
Hay Jen " sapa Ferry sambil menatap Tania dan Tania pun terdiam melihatnya ".
Hei kak Ferry , belum pulang lo kak ??
belum , gue lagi ada kegiatan dulu nih . Jangan lupa yaa proker ekskul dibuat .
iyaa siipp deh kak , gue duluan yaa kak " sahut Jenny ".
Tania terdiam karna dia merasa ada gempa bumi di hatinya , entah apa yang membuat dia tertarik oleh lelaki biasa saja seperti Ferry .
Tania menyukai senyuman , mata dan suaranya yang menenangkan itu .
Tan , Tania , heellooooo " tegur Jenny ".
ehh , iyaa kenapa Jen ?? " sahutnya panik ".
lo kenapa bengong begitu ?? itu namanya kak Ferry anak 12 IPA C , kakak kelas diekskul gue , alim bener mainnya sama anak rohis mulu " Jenny tertawa ".
Tania gak peduli mau Jenny tertawa seperti apa tapi Tania tetap ingin mengenal Ferry lebih jauh .
Setiap hari , saat Tania berada di koridor dia selalu melihat Ferry dan dia pun selalu memperhatikan gerak gerik Ferry dari kejauhan .
Ferry yang merasa diperhatikan terus oleh Tania pun menjadi bingung .
Tanpa mereka sadari , mereka sering bertatapan dari kejauhan , saling memperhatikan .
lambat laun karna Jenny mengenal Ferry , Tania pun mengenal Ferry dan mereka pun mulai dekat .
Mereka bertukar nomer handphone dan mereka sering smsan , hampir setiap hari mungkin .
Dan karna sering bertemu dan sering smsan dan teleponan itu Tania mulai merasakan ada rasa yang berbeda , namun dia adalah tipe wanita yang menunggu dan tak mau mengungkapkan terlebih dahulu .
Tan , hari ini sibuk gak ?? " tanya Ferry saat disms ".
Engga kak , kenapa emang ??
mau temenin kka jalan gak ??
mau kemana emang kak ?? " tanya Tania "
Jalan - jalan ajah " jawab Ferry ".
Mereka pun jalan - jalan , dan mereka terlihat sangat dekat .
mereka suka sharing , bercanda , dan mereka juga suka main time zone bersama .
Kedekatan mereka udah seperti orang pacaran tapi sebenernya engga .
Suatu hari Ferry mengenalkan seorang wanita ke Tania .
Tania " panggil Ferry ".
Tania yang melihat Ferry bersama seorang wanita lain merasa cemburu dan bete , tapi bukan Tania namanya kalo dia gak bisa nutupin perasaan seperti itu .
heii , iya kak ?? " sahut Tania dengan senyum indahnya ".
Kakak cuma mau kenalin dia nih , namanya Chika dia sahabat kakak " jelas Ferry ".
heii Tania , gue Chika " sapa Chika ".
Tania tersenyum , heii iyaa gue Tania " sahutnya ".
dalam hati Tania serasa ingin memanggil 1000 mobil kebakaran untuk memadamkan api cemburunya itu .
Dengan segera , Tania berpamitan ingin kekantin karna dia gak mau melihat Ferry berdua dengan Chika .
Ferry yang melihat tingkah Tania merasakan bahwa Tania cemburu , dan Ferry pun menghampiri Tania ke kantin tak lama Tania di kantin .
Tania duduk sambil memegang SLR miliknya , dia melihat foto - foto Ferry yang dia ambil secara diam - diam .
Tania , lagi liat foto siapa sih ?? " tanya Ferry ".
bukan foto siapa - siapa kok kak , kakak kok disini ?? kak Chika mana ?? " tanya Tania "
maaf yaa Tania , " sahut Ferry ".
Maaf untuk apa kak ??
maaf ajah , Ferry tersenyum .
Mereka benar -benar sangat dekat , bahkan kata sayang pun sering terlontar meski tak ada status pacaran .
Tapi Tania senang , karna mungkin dia putri tunggal dan dia memerlukan perhatian dan kasih sayang seperti Ferry .
Namun pada akhirnya Tania pun harus menelan kecewa karna ternyata setelah Ferry lulus dan Tania menjadi kelas 11 SMA , Ferry mempunyai teman dekat wanita yang sangat dekat dan Tania tak mengerti apa status mereka karna Ferry tak pernah cerita lagi .
Tania hanya merasa Ferry berubah setelah lulus sekolah dan terlebih sakit Tania mengetahui bahwa Ferry tak mempunyai rasa yang sama seperti apa yang Tania rasakan .
Selama ini Tania selalu merasa nyaman saat dekat dengan Ferry dan tenang melihat matanya yang teduh , namun semua itu hanya kebohongan yang sama .
" Tania , kamu masih dihalaman sayang ?? " panggil mamahnya ".
iyaa mah , Tania masih disini .
Mamahnya pun menghampiri putri tunggalnya tersebut , " sayang , hari ini kan hari pertama kamu memulai belajar di SMA , apa kamu gak ingin datang lebih awal ?? " tanya mamahnya ".
iyaa mah , Tania akan berangkat lebih awal kok , Tania mau duduk didepan biar bisa fokus belajar di SMA sekarang ini mah , " jawab Tania polos ".
Tania dan mamahnya pun sama - sama masuk kedalam , mamahnya menyiapkan sarapan dan Tania pun bersiap - siap untuk sekolah . Setelah selesai sarapan , Tania dan papahnya berangkat bersama - sama , karna sekolah Tania melewati kantor papahnya .
Sampai disekolah Tania pun masuk kekelas dan langsung mencari bangku paling depan , dia duduk bersama dengan Jenny teman barunya .
Saat pemilihan pengurus kelas , Tania kaget karna walikelasnya Bu Fanya menunjuknya sebagai ketua kelas .
" Ketua kelasnya kamu yaa , menunjuk tania ".
Hah ?? saya Bu ?? " Tania menunjukkan muka bingung , karna mana mungkin gadis seperti Tania bisa langsung ditunjuk sebagai ketua kelas , gadis girly seperti dia .
" semua setuju kan ?? " Tanya Bu Fanya ".
dan satu kelas serempak menjawab " seettuuujjjuuu " bagaimana tidak setuju melihat gadis cantik seperti Tania itu .
cciiee ketua kelas yaa neng " ledek Jenny ".
Jen , gue gak habis pikir kenapa gue bisa jadi ketua kelas ?? Gue belum pernah jadi pengurus kelas , masa tiba - tiba ditunjuk jadi ketua kelas ?? " Tania terdiam ".
mungkin Bu Fanya mau lo yang bertanggung jawab kali sama keadaan kelas , " Jenny menjawabnya sambil melontarkan senyuman jahilnya ".
Tania yang tak percaya pun masih terdiam .
Sepulang sekolah Tania mengikuti ekskul jurnalistik , karna hobi menulis dan hobi memotret .
saat Tania duduk di koridor , Tania melihat seorang kakak kelas yang entah mengapa membuat dia tertarik .
Tania memperhatikan kakak kelasnya itu dari jauh , Ferry nama kakak kelasnya itu , dia biasa ajah gak keren dan gak populer , tapi entah apa yang membuat Tania tertarik oleh Ferry .
Tania langsung mengalihkan pandangannya ketika Ferry mungkin merasa ada yang memperhatikannya dan dia melihat ke arah Tania , dan Tania pun mengalihkan pandangannya ke handphonenya .
Hay Tan , materi jurnalistiknya udah mau di mulai masuk yuks " ajak Rio teman sekelasnya ".
eehh , iyaa " Jawab Tania masih tetap terus menatap Ferry dari kejauhan ".
Beberapa bulan telah Tania lewati disekolah , dan banyak hal baru yang membuat Tania tertarik .
Banyak teman bahkan kakak kelas Tania yang mendekati Tania , seperti halnya Dio .
Tapi Tania tidak tertarik , karna dia masih penasaran dan tertarik dengan Ferry itu .
Saat Tania pulang sekolah bersama Jenny , mereka berpapasan dengan Ferry kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas 12 itu .
Hay Jen " sapa Ferry sambil menatap Tania dan Tania pun terdiam melihatnya ".
Hei kak Ferry , belum pulang lo kak ??
belum , gue lagi ada kegiatan dulu nih . Jangan lupa yaa proker ekskul dibuat .
iyaa siipp deh kak , gue duluan yaa kak " sahut Jenny ".
Tania terdiam karna dia merasa ada gempa bumi di hatinya , entah apa yang membuat dia tertarik oleh lelaki biasa saja seperti Ferry .
Tania menyukai senyuman , mata dan suaranya yang menenangkan itu .
Tan , Tania , heellooooo " tegur Jenny ".
ehh , iyaa kenapa Jen ?? " sahutnya panik ".
lo kenapa bengong begitu ?? itu namanya kak Ferry anak 12 IPA C , kakak kelas diekskul gue , alim bener mainnya sama anak rohis mulu " Jenny tertawa ".
Tania gak peduli mau Jenny tertawa seperti apa tapi Tania tetap ingin mengenal Ferry lebih jauh .
Setiap hari , saat Tania berada di koridor dia selalu melihat Ferry dan dia pun selalu memperhatikan gerak gerik Ferry dari kejauhan .
Ferry yang merasa diperhatikan terus oleh Tania pun menjadi bingung .
Tanpa mereka sadari , mereka sering bertatapan dari kejauhan , saling memperhatikan .
lambat laun karna Jenny mengenal Ferry , Tania pun mengenal Ferry dan mereka pun mulai dekat .
Mereka bertukar nomer handphone dan mereka sering smsan , hampir setiap hari mungkin .
Dan karna sering bertemu dan sering smsan dan teleponan itu Tania mulai merasakan ada rasa yang berbeda , namun dia adalah tipe wanita yang menunggu dan tak mau mengungkapkan terlebih dahulu .
Tan , hari ini sibuk gak ?? " tanya Ferry saat disms ".
Engga kak , kenapa emang ??
mau temenin kka jalan gak ??
mau kemana emang kak ?? " tanya Tania "
Jalan - jalan ajah " jawab Ferry ".
Mereka pun jalan - jalan , dan mereka terlihat sangat dekat .
mereka suka sharing , bercanda , dan mereka juga suka main time zone bersama .
Kedekatan mereka udah seperti orang pacaran tapi sebenernya engga .
Suatu hari Ferry mengenalkan seorang wanita ke Tania .
Tania " panggil Ferry ".
Tania yang melihat Ferry bersama seorang wanita lain merasa cemburu dan bete , tapi bukan Tania namanya kalo dia gak bisa nutupin perasaan seperti itu .
heii , iya kak ?? " sahut Tania dengan senyum indahnya ".
Kakak cuma mau kenalin dia nih , namanya Chika dia sahabat kakak " jelas Ferry ".
heii Tania , gue Chika " sapa Chika ".
Tania tersenyum , heii iyaa gue Tania " sahutnya ".
dalam hati Tania serasa ingin memanggil 1000 mobil kebakaran untuk memadamkan api cemburunya itu .
Dengan segera , Tania berpamitan ingin kekantin karna dia gak mau melihat Ferry berdua dengan Chika .
Ferry yang melihat tingkah Tania merasakan bahwa Tania cemburu , dan Ferry pun menghampiri Tania ke kantin tak lama Tania di kantin .
Tania duduk sambil memegang SLR miliknya , dia melihat foto - foto Ferry yang dia ambil secara diam - diam .
Tania , lagi liat foto siapa sih ?? " tanya Ferry ".
bukan foto siapa - siapa kok kak , kakak kok disini ?? kak Chika mana ?? " tanya Tania "
maaf yaa Tania , " sahut Ferry ".
Maaf untuk apa kak ??
maaf ajah , Ferry tersenyum .
Mereka benar -benar sangat dekat , bahkan kata sayang pun sering terlontar meski tak ada status pacaran .
Tapi Tania senang , karna mungkin dia putri tunggal dan dia memerlukan perhatian dan kasih sayang seperti Ferry .
Namun pada akhirnya Tania pun harus menelan kecewa karna ternyata setelah Ferry lulus dan Tania menjadi kelas 11 SMA , Ferry mempunyai teman dekat wanita yang sangat dekat dan Tania tak mengerti apa status mereka karna Ferry tak pernah cerita lagi .
Tania hanya merasa Ferry berubah setelah lulus sekolah dan terlebih sakit Tania mengetahui bahwa Ferry tak mempunyai rasa yang sama seperti apa yang Tania rasakan .
Selama ini Tania selalu merasa nyaman saat dekat dengan Ferry dan tenang melihat matanya yang teduh , namun semua itu hanya kebohongan yang sama .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar